Sesaat ia melihat dua orang yg babak belur dan ada dua ekor naga dengan warna berbeda di sampingnya
“kenapa tuh?” Tanya Kairei dalam hati
“Bodo ah, KOISURU HITOMI WA YOKUBARI CIRCULATION KOISURU OTOME WA YOKUBARI CIRCULATION.” kata Kairei sambil bernyanyi dan menuju ke arah Acropolis City-Uptown.
Saat di Noerten Plains Kairei melihat Alice yang sedang melambaikan tangan seraya memanggilnya
Kairei pun dating menghampiri Alice.
“Hah, kenapa kak Alice?” Tanya Kairei
“Jangan pangil kak ah, panggil Alice aja, eh aku ada sedikit pemberian karena menyelamatkan ku waktu di kejar-kejar monster.” kata Alice sambil menyodorkan sebuah dagger.
“Eh maka…..” Kairei terhenti melihat sebuah dagger bergagang emas dan berbentuk seperti kilauan cahaya itu.
“INI KAN STARRY STAR DAGGER!!” teriak Kairei terkejut.
“Iya aku minta pendapat nenek yang di downtown dan dia bilang sebaiknya berikan yang terbaik dirumah katanya sambil tersenyum.” jelas Alice.
“Ya sudah deh namanya di kasih harus diterima dengan senang hati!” katanya sambil tersenyum kepada Alice.
Sesudah mengambil dagger itu ia langsung menuju Uptown untuk bertemu Himawari.
Pikiran Kairei yang pendek melupakan hal yang terjadi pada saat masuk ke Ranger Master room.
Sebelum membuka pintu Ranger Master Room, ia seperti mengingat sebuah perkataan kakeknya.
“Ummm kata kakek sebelum masuk ruangan ketuk…. Ketuk apa ya?” piker Kairei
“Ah! Mungkin ketuk lantai sebelum masuk!” kata Kairei.
“Bodoh.” Bisik gadis penjaga warp lantai 4.
Setelah mengetuk lantai di depan pintu Kairei langsung membuka pintu dan berteriak.
“KAK HIMAWARI AKU TElanjang lagi…..”
Di dalam Ranger Master Room terdapat Himawari dan Scout Master sedang berdua di dalam dan, hanya memakai pakaina dalam.
“Aura ini 2 kali lebih kuat dari waktu itu…..” pikir Kairei dalam hati.
“BRUAK, BLAR JLEB BRAK BUGH BRAK BUGH, JLEB…..”
Nasib yang sama kembali menimpa Kairei, bahkan lebih parah.
Meja, kursi Throwing weapon, Kunai, Rak buku dan lain lain di lempar kearah Kairei
“Ampuuun….” kata Kairei lemas.
*****
“Jadi Alsyd menyerahkan surat ini.” kata Himawari sembari membuka surat itu.
><><><><
Himawari~~~ luluskan anak itu dan berilah beberapa perlengkapan untuk menjadi Ranger~~
Dan berikan Ao Honoo no Ken kepadanya
Aku akan pulang nanti setelah beberapa urusan lagi selesai oke!
Bye~~
><><><><
Himawari~~~ luluskan anak itu dan berilah beberapa perlengkapan untuk menjadi Ranger~~
Dan berikan Ao Honoo no Ken kepadanya
Aku akan pulang nanti setelah beberapa urusan lagi selesai oke!
Bye~~
><><><><
“Jadi anak ini ya, kaykanya gak mungkin deh, udah ah apa yang dikatakan Alsyd turutin aja.” gumam Himawari.
“Hei ambil alat-alat ini secukupnya.” kata Himawari sembari membuka lemari berisi peralatan Ranger lengkap.
“Wah beneran?” Tanya Kairei.
“Iya” jawab Himawari sambil membuka suatu lemari yang cukup aneh.
Setelah beberapa lama Kairei mengambil 2 kantong Throwing weapon ber isi kunai dan shuriken, super backpack, battle whip dan sebuah sarung dagger
“Lho kok Cuma sarungnya doang?” Tanya Himawari.
“Aku udah punya daggernya.”jawab Kairei.
“Oke, sekarang dengarkan penjelasanku! Kau adalah salah satu orang yang terpilih memiliki suatu senjata yang tak terbayangkan kekuatannya, Kai terpilih memiliki Ao Honoo no Ken, pedang api biru, kau emiliki kemampuan memakai senjata dan peralatan yang memiliki kemampuan tinggi dengan mudah, tapi cara mengontrolnya aku tidak tahu, jadi ambil ini!” jelas Himawari panjang lebar.
“Aku mau Tanya, kalau salah satu berarti orang yang memiliki senjata itu bukan aku saja?” Tanya Kairei.
“Ya, Alsyd adalah salah satu orangnya.” kata Himawari.
“Ini ambilah!” kata Himawari sambil meyodorkan 2 benda, Ao Honoo no Ken dan sebuah benda bulat seperti jam saku.
“Ummm benda bulat apa ini?” Tanya Kairei.
“Ini level detector, bisa mengukur level seseorang, oh ya lepas bajumu!” kata Himawari.
“Le..lepas baju?” kata Kairei ragu
“Iya, kalau kau pakai baju susah ngasih Ranger emble ke kamu!” kata Himawari
“Gak di apa-apain kan?” Tanya Kairei.
“Kalo aku mau ngapa-apain, pas kamu buka pintu tadi udah aku tarik ke dalem!” kata Himawari.
“Eeee, ya udah…” kata Kairei.
Kairei pun melepas baju, dan celananya, dan tersisa celana pendeknya saja.
“Ini di lepas juga?” Tanya Kairei ragu.
“Kalo kau mau ngapa-apain aku lepas aja.” kata Himawari santai.
Kairei pun tak jadi melepas celana dalamnya.
Jantung Kairei pun berdetak kencang, ragu dan malu bercampur jadi satu.
“Se..sekarang ngapain?” Tanya Kairei.
Himawari melepas kacamata dan Kuncirannya, dan Tiba-tiba mencium bibir Kairei sembari memegang dadanya. .
Ada sinar di bawah kaki Kairei, Kairei yang kaget hanya bisa diam.
Cahaya itu hilang dan Himawari melepaskan Ciumannya.
“Tadi ke…kenapa kau…” kata- kata kairei di hentikan oleh Himawari yang menutup mulut Kairei dengan jari telunjuk
“Aku ingin merasakan bibir seorang yang terpilih sepertimu, sudah pergi sana!” Kata Himawari dengan imutnya.
Saat sudah keluar Guild Palace Kairei disambut oleh Kuro Yuki dan Sachiko.
“Kairei bisakah kau ikut dengan kami?” Kata Kuro Yuki.
“Kemana?” Tanya Kairei.
“Ke Ring Airship Camaraderie” Kata kuro yuki sambil menunjuk sebuah Airship besar di atas langit, tak terlihat apa apa dari bawah tapi dari bawah saja sudah terlihat megah dan indah, terlihat juga kilauan warna oranye yang menyilaukan.
“Caranya kesana?” Tanya Kairei.
“Pakai itu!” kata Sachiko sambil menunjuk sebuah benda mirip Speedboat.
“Itu Airboat, ayo naik!” kata Kuro Yuki.
Kairei pun pergi ke Ring Airship Camaraderie.
Disitu terdapat sebuah Rumah yang sangat megah, catnya berwarna oranye, dan merah juga terdapat lambang sayap berwarna oranye di dindingnya.
“Pakai semua peralatan betarungmu…” Kata seorang dominion dengan tanduk.
“Jangan kasar begitu dong!” kata Sachiko terhadap dominion itu.
Setelah itu turunlah seseorang berbaju serba hitam dan membawa Tombak aneh
“Pakai cepat! Akulah Lawanmu!” kata laki-laki itu.
No comments:
Post a Comment