Wednesday, February 16, 2011

First Day at Ring

Di suatu pagi di Airship induk camaraderie.

“Huaaaaah” Kairei menguap seraya bangun dari tempat tidurnya.

Kelihatan dari mukanya masih memikirkan tentang kejadian yang menimpanya kemarin.
“Tidak boleh, tidak boleh terjadi kejadian seperti kemarin” gumamnya saat masih terduduk di tempat tidur.

Tiba-tiba seseorang masuk kamar Kairei.

“YOOOO! YANG UDAH BANGUNG BERGUMAMA AJA NIEEEE!!!” teriak seorang Dominion cewek berambut hitam pendek dengan piyama yang masi melekat di badannya yang kurus, tidak lain dan tidak lain dan tidak bukan ialah Kuro Yuki.

Ternyata pahlawan baru kita ini sudah tidur kembali dengan nyenyaknya.

“Ah, WOOOOI BANGUUUN!!!!! MANA ADA ORANG YANG TADI PAGI BERGUMAM DENGAN SERIUS DAN BEBERAPA DETIK KEMUDIAN TIDUR LAGI DENGAN NYENYAAAAK!!!!” Kuro Yuki yang marah berteriak-teriak sambil menggoncang-goncangkan badan kairei yang masih tertidur dengan lelapnya.

Mata Kairei pue terbuka sedikit melihat kearah Kuro Yuki.
 
“Ah, nenek 5 menit lagi” kata Kairei dan kembali tidur.

“nenek, nenek, nenek, NENEK?!” Kuro Yuki pun sadar apa yang dikatakan Kairei.

“ANAK SIALAN!!!” katanya Kuro Yuki sambil melempar Kairei keluar kamar.

“BRUGH!!!” Kairei pun menabrak tembok.

Kairei pun terbangun dan berkata.

“Ah nenek, kok jadi, Kuro Yuki??” katanya sambil melihat Kuro Yuki yang penuh amarah .

“Nenek lagi, GRAAAAAAAAA” Kuro Yuki menenakan sarung tangan hitam dia mengepalkan tangannya.

“TWIN GREAT WARIOR!!! COME AND HELP ME!!” kata Kuroyuki sambil mengangkat tangan kanan yang sudah ia pakaikan sarung tanngan hitam itu.

“SWOOOSH” dari lantai keluarlah dua wanita bertubuh besar dan berarmor lengkap, satu dari mereka membawa pedang hitam dan yang lain membawa pedang putih. Yang membawa pedang hitam memiliki sayap Titania, sedangkan yang membawa pedang putih meliki sayap Dominion.

“SERANG ANAK ITU!!!” teriak Kuro Yuki sambil menunjuk ke arah Kairei.

Dua wanita yang membawa pedang itu menengok ke arah anak itu dengan tatapan yang tajam. Tanpa basa-basi wanita yang membawa pedang putih mengayunkan pedang ke arah lantai di samping kanan Kairei.

“AAAAAAAA!!!” teriak Kairei seraya berlari menyelamatkan diri.

Kebisingan pun terjadi di Airship induk Camaraderie.
Kuan Yu yang sedang tidur pun tidak tahan akan suara-suara yang dihasilkan makhluk yang di summon Kuro Yuki. Tanpa tahu apa yang terjadi Kuan Yu pun keluar kamarnya dan berteriak.

“ JANGAN BERISIK BOOODOOOH!!!” teriaknya dengan lantang dan kebetulan Kairei sedang berlari kearah Kuan Yu.

“SIAPAA YANG BOOODOOOH?! SERANG DIA JUGAAAA!!” teriak Kuro Yuki yang marah dan menyuruh dua makhluk yang di summonnya untuk menyerang Kuan Yu.

“GYAAAAAA!! JANGAN SERANG KESINIIII!!!” kata Kuan Yu sambil menghindari serangan dua makhluk yang di summon Kuro Yuki.

“LAAARII KUAAAN!!!” teriak Kairei kepada Kuan Yu.

“AKUUUU TAHUUU!!!” Kuan Yu pun berteriak.

Akhirnya dua oranng itu pun lari-lari menghindari Kuro Yuki dan dua makhluk yang di summonnya.


><><><><><><><

Singkat cerita Airship induk Camaraderie pun berantakan.
Kuro Yuki sudah di ikat dan di masukan kamar mandi agar tidak mengacau.
Kuan Yu dan Kairei pun duduk tenang setelah capek berlari-lari menghindari Kuro Yuki.
Sachiko pun datang kearah Kairei.
“Hei gak apa-apakan Kai?” Tanya Sachiko.

“Gak apa-apa kok Cuma capek banget lari mulu” jawab Kairei.

“Kalo Kuan? Gak apa-apa kan?” Tanya Sachiko Kepada Kuan Yu yang sedang duduk di dekat Kairei.

“Sama, Cuma capek aja kok” jawab Kuan Yu.

“Eh iya, coba ukur level kamu, dengan level detector ini” kata Sachiko kepada Kairei.

“NGUUUUNG! MENGUKUR LEVEL, MENGUKUR LEVEL. PIIP. PIIP, LEVEL TERDETEKSI BASE LEVEL ANDA DELAPAN PULUH JOB LEVEL ANDA SATU”  suara itu pun keluar dari level detector yang di berikan Sachiko.

“HUAAAA! KOK BASENYA HIGH LEVEL SIIHHH?!” teriak Kuan Yu.

“Gak tahu, aku juga baru tahu” jawab Kairei dengan nada pelan.

“Fufufufu, sekarang level bukanlah masalah, yang penting sekarang adalah PENAMPILANMU!!” kata cewek berambut pendek dan berwarna biru dengan nada misterius.
Ia mendatangi Kairei dan Kuan Yu yang sedang duduk.

“Heee, penampilan?” kata Kairei.

“Iya, penampilan kampung kayak gitu mana bisa orang percaya kau hebat~” kata cewek itu dengan nada santai.

“Eh, oke sih tapi aku tak punya uang” kata Kairei.

“Udah, tenang aja. Eh iya Kuan juga harus lho~” kata cewek itu dengan santai.

“A..apa, aku?!” kata Kuan terkejut.

“Iya lah penampilan mu juga kampungan tau” kata cewek itu dengan santai lagi.

Cewek itu mengeluarkan dua kantung uang dan memberikannya kepada Kairei dan Kuan Yu.

“Ini masing-masing isinya satu juta gold, hati-hati yaa~” katanya dengan enteng.

“I..ini satu juta?” kata  Kuan Yu.

“Iya” jawab cewek itu.

“K….Kuan, tangan ku bergetar memegang kantung ini” kata Kairei gemetaran.

“T…tenang jangan bergetar gitu” kata Kuan Yu sambil gemetaran juga.

“Aduh-aduh masa segitu udah gemetaran, hoi Sachi tenangkan mereka berdua dong, eeeh” cewek itu bingung melihat Kairei dan Kuan Yu gemetaran ditambah Sachiko yang membatu sambil bergumam.

“Level 79, 79, 79, 79, belom ngapa-ngapain level 79, tadinya masih sempet kalah sama monster manis tiba-tiba level 79” begitulah gumam Sachiko.

><><><><><

Yah cerita pun kembali di singkat karena memakan waktu lama untuk menyadarkan Sachiko.
Kairei dan Kuan Yu sudah turun dari Airship induk dan mencari golem-golem atau orang-orang yang berjualan di sekitar Uptown.

Mata Kuan Yu tertuju pada suatu pada Shadow Knight Armor set.
Kuan Yu pun mendatangi penjualnya.

“Bang nih armor berapa bang?” Tanya Kuan Yu.

“Ah, murah kok cuma tujuh ratus ribu gold aja”  kata si penjual.

“Gak bias kurang apa, pengelaris nih” tawar Kuan Yu.

“Pengertiannya dong bang tempa magic crystal plus lima nih” kata penjual lagi

“Yah bang, kurangin lagi deh” kata Kuan Yu 

Sementara Kuan Yu menawar harga armor, Kairei melihat golem Tiny yang sedang kebingungan. Lalu kairei pun menghampiri Tiny tersebut.

“Hei Tiny kenapa kebingungan gitu?” Tanya Kairei.

“Ah Tuan, saya kebingungan karena dagangan saya tidak ada yang laku, kalau begini saya bias-bisa di hajar oleh Master saya” kata Tiny itu ketakutan.
 
Kairei pun melihat barang-barang yang di jual oleh tiny tersebut. Mata Kairei tertuju pada satu set pakaian yang dijual Tiny tersebut. 

“Ini satu set baju berapa?” tanya Kairei sambil menunjuk Treasure Clothes set.

“Ah ini totalnya tujuh ratus empat puluh lima ribu gold, semua plus tiga life magic crystal” kata Tiny itu.

“Humm, bajunya terbilang cukup keren beli saja ah” pikir Kairei.

“Kenapa tuan?” Tanya Tiny itu.

“Ah, saya beli Treasure Clothes set ini saja”  kata Kairei.

“Eeeeh, yang benar” tanya Tiny itu.

“Iya ini hitung dulu uangnya” kata Kairei sambil menyerahkan sekantung uang.

“Hummm, ini satu juta Tuan, ini kembalinya” kata Tiny tu menyerahkan sekantung uang yang lebih kecil dari pada Kairei.

“Lho, kamu kok bias tahu ini satu juta?” Tanya Kairei.

“Tuan tidak tahu? Kami golem yang di khusukan berjualan dapat menghitung uang yang ada di dalam kantung hanya dengan melihatnya” jelas Tiny itu.

“Oooooh, oke kuambil barangnya ya” kata Kairei seraya memasukan Archangel set kedalam kantung plastik.

“Ini kembaliannya jangan lupa” kata Tiny itu tersenyum.

“Oh! Makasih hampir lupa” kata Kairei sambil mengambil kantung yang ada di tangan Tiny itu.

Sementara itu Kuan Yu masih menawar Armor level tujuh puluh lima itu. Karena tidak tahu seluk-beluk Uptown Kairei pun tersasar di Uptown.

“Heee mana Kuan Yu ya” Tanya Kairei dalam hati.

Matanya melihat sekelilingnya ia hanya melihat banyak orang yang berjualan dan berjalan-jalan.

“Hueeeh, dimana sih Kuan Yu” gumamanya lagi.

Pada saat itu ia melihat seorang cewek Dominion berclass Scout sedang di serang oleh empat Swordman  di pojok kota.

“Wogh, cewek lagi di serang harus  ku tolong nih!!” kata Kairei dalam hati.

Kairei pun berlari kearah cewek itu. Terlihat cewek itu akan di serang menggunakan pedang oleh para Swordman tersebut. Melihat itu Kairei memperrcapet larinya. Ia berlari tanpa melihat ada sebuah kulit pisaang didepannya. Akhirnya ia pun terpelaset  dengan kepala di depan dan terbang depan dan menabrak cewek itu.

“HOOI! APA-APAN KAMU HAAAH?!” teriak salah seorang Swordman.

Kairei pun bangun dan berbalik kearah para Swordman itu.

“Ah kalian jangan mengeroyok anak perempuan dong!!” kata Kairei kepada para Swordman itu.

“Diam kau anak kecil!! Enyahlah dari sini sebelum kami remukan kamu juga!!” kata para Swordman itu.

“Huh dasar malah kena masalah disini!” kata Kuan yu yang datang dari belakang para Swordman itu.

“Hooi Kuan yu! Bisa tolong jelaskan pada mereka agar berhenti mengeroyok anak perempuan ini” kata Kairei.

“Memang aku peduli, ayo kembali!!” kata Kuan Yu.

“HAHAHAHA, IKUTI SAJA TEMANMU PECUNDANG, RING MEREKA PASTI PECUNDANG JUGA KAN?!” kata salah satu Swordman itu.

“Hoi, Kai rencana berubah, kita gak balik, kita hajar para Swordman rendahan itu!!” Kata Kuan Yu kepada Kairei dengan mata yang terlihat membara.

“Oke” kata Kairei dengan mata membara juga.

Tuesday, February 15, 2011

The True Power (RTS ch:5)

“Ke..kenapa harus bertarung, aku kan gak salah apa-apa” kata kairei agak takut. 

Sambil melihat orang orang di sekelilingnya, dan berakhir pada lelaki itu, matanya tajam dengan tombak yg di pegangnya siap bertarung, ia tak melewatkan satupun, termasuk tombak, tombak yg bentuknya aneh, berwarna hitam dan di bagian bawah tombak berbentuk zigzag. Tidak hanya itu tombak itu memiliki mata tombak yang cukup aneh, bentuknya bagaikan bulan sabit.

“Siap? aku tunggu 3 detik” kata laki-laki dengan tombak itu, kakinya sudah menyiap kan kuda-kuda untuk menyerang

Kairei pun terburu-buru mengambil starry dagger yg ia dapat dari alice dan memasang mode bertahan.

“TRAAAANG!!” mata tombak laki-laki itu sudah beradu dengan dagger Kairei.

Terlihat sebuah senyuman kecil dari wajah laki-laki itu lalu menatap Kairei yang sedang susah payah menahan tombak laki-laki itu.

“Fuuh, hebat bisa mengangkat starry star dagger ini dengan entengnya dan menahan seranganku, tapi….” Laki-laki tersebut menghentikan kata-katanya.

“TRAAANG!!!” laki” itu melemparkan starry dagger Kairei dengan tombaknya dan menendang Kairei
Kairei pun terjatuh dan tak sadarkan diri, Kuro Yuki dan Sachiko kaget dan langsung berteriak pada laki-laki itu.

“HEI APA YANG KAU PERBUAT KAU BISA MEMBUATNYA BANGKIT!!!” teriak Kuro Yuki.

“KALAU BANGKIT BISA GAWAT KAN! APA KAU TIDAK TAHU ITU!?” susul Sachiko yang berteriak.
Dengan senyuman kecil memandang dua cewek itu laki-laki itu berkata.

“Justru itu yang kuinginkan….” 

Laki- laki itu melihat Kairei yang tiba-tiba berdiri tapi… yang terlihat matanya putih, tepatnya mata yg biasanya hitam menjadi putih dan mata yg biasanya putih menjadi hitam, dengan mengangkat tangan kanan setinggi bahu Ao Honoo no Ken melayang kearah tangan kanan Kairei, 
tapi…. Pedang itu bukanlah biru melainkan hitam, hitam pekat dangan aura kegelapan yang menyelimutinya, makin lama aura itu merambat ke tubuh Kairei dan meranti di bahu kanan…..

“Se…seperti yang dikatakan Alsyd… kekuatan Kai yang sesungguhnya muncul….” Kata Sachiko gemetaran.

Kuro yuki langsung pergi meninggalkan Airship dengan Airboat dengan segera. 
Sachiko melihat Kuro Yuki pergi, pandangan nya bukan lah pandangan orang kaget, tetapi pandangan orang percaya.
Seakan Kuro Yuki akan kembali membawa seorang pahlawan yang kuat menolong, karena semua orang di Airship itu sudah tak bisa berbuat apa-apa.

“Fuh, muncul ya tidak salah pilih lawan aku kali ini fufufu….” Senyum lelaki itu.

“Senjata legendaris seperti Ao Honoo no Ken bukan lah pembangkit kekuatan, melainkan penahan kekuatan itu sendiri…” jelas suara yang terdengar dari dalam rumah itu.

“Jadi senjata ku juga?” Tanya lelaki yang bertarung dengan Kairei itu.

“Tidak, lihatlah apa kah kau saat menggunaka kekuatan senjata itu akan lenyap? Tidak, kau hanya orang yang di takdirkan bersama senjata itu, tidak lebih…” jelas suara dari dalam bangunan.

“SHAAA~” Ao Honoo no Ken menguap sebagian mata pedangnya

Kairei yang tak sadarkan diri itu mengangkat lengan kanan beserta Ao Honoo no Ken itu ke atas dan menebaskannya kea rah laki-laki yang menyerangnya.

“BLAAAAAAAR!!!” kekuatan yang tak terduga, laki-laki itu sampai mundur sembari menahan serangan itu.

“CIH! Apa ini!!” kata laki-laki itu.

Saat ia melihat ke depan Kairei sudah tidak ada, tidak ada hawa Kairei pindah atau pun bergerak, tiba-tiba.

“BUAAAAAK” kairei memukul dari belakang menggunakan tangan kiri yang mulai menghitam juga, Kairei memukul laki-laki itu sampai menabrak tembok bangunan, kepala laki-laki itu bedarah dan dia sudah tidak bisa bergerak…

“KAAAI HENTIKAN!!!” teriak seorang cewek berbaju maid yang turun dari Airboat yang dibawa oleh Kuro Yuki.

“Kenapa kau membawa seorang café employee!? Kan bahaya Yuki!!” kata Sachiko bingung dan takut.

“Tenang saja serahkan pada café employee itu!” kata Kuro Yuki tenang.

“KAI INI AKU!!! ALICE!!! MUNGKIN KITA BARU KENAL TAPI KAU SUDAH MENOLONGKU APA KAU TIDAK INGAT AKU!! INI STARRY STAR DAGGER DARIKU KAU INGINKAN!!” kata cewek itu menangis.

Kairei terdiam 
"Alice…" kata Kairei.

“Kok baru kenal kayak punya hubungan dalam gitu sih…..?” tanya Sachiko ke pada Yuki.

“Sesungguhnya Alice ada lah teman masa kacil Kairei tapi, alice pergi di dari desa karena orang tuanya pindah dan beberapa hari setelah alice pergi Kairei kepalanya tertimpa benda keras dan lupa ingatan” Jelas Yuki.

“Kok tau sedetail itu??” Tanya Sachiko lagi.

“fufufu sumber informasiku luas” kata Kuro Yuki dengan bangga.

“Alice…. GWAAAAAH!!!” tangan Kairei sudah mengankat dan siap sperti memukul Alice.

“GRAAAAH!, jangan sakiti Alice… GWAAAAH!!” kata Kairei, entah mengapa ia berbicara begitu, seperti ada pertarungan di dalam tubuhnya.

“AAAARGH!!!!!” Kairei pun berlutut sambil memegangi tanyannya dan makin lama aura hitam di tubuhnya hilang Ao Honoo no Ken pun menjadi utuh kembali.

“Uh untung Alice kau gak apa-apa, ngomong-ngomong lama ya gak ketemu” Kata kairei, dan setelah mengucapkan kata-kata itu  ia jatuh dan pingsan.

“Melawan kekuatan di dalam tubuhnya pasti berat, biarkan dia istirahat Alice” kata Yuki
Tapi Alice masih memandangi Kairei yang pingsan, dominion bertanduk itu melihat Alice dan menyadari.

“Hei maid! Kau khawatirkan! ku perbolehkan menemaninya sampai dia sadar”
Katanya dan ia pergi masuk ke rumah besar itu….

“Maaf yah lanay, orang yg menyuruhmu memang begitu agak kasar tapi baik kok, kau boleh menemaninya tenang~” kata Sachiko dengan menawan.

Kuro Yuki mengenakan sarung tangan hitam dan berkata
“TWIN LIGHT SUMMON, COME OUT AND HELP US!” maka keluarlah dua perawat yang mengenakan baju nurse dan kuping kelinci.

“Usa, Agi bawa  meraka ke tempat perawatan!”  perintah Kuro Yuki.

“Baik nona Yuki~” kata dua nurse tersebut.

Dengan sigap mereka membawa Kairei dan lelaki itu kedalam rumah.

Beberapa jam kemudian Kairei terbangun di tempat tidur di rumah itu dan disana sudah ada laki-laki itu, dengan perban di kepala… di sana juga ada Alice yang sedang tertidur di samping tempat tidur kairei.

“Kenapa….” Kata laki-laki itu.

“Kenapa apanya?” Tanya Kairei.

“Kenapa kau menolak kekuatan itu? Padahal kau bisa membunuhku dengan sekejap, itu adalah kekuatan yang sesungguhnya bukan!?” kata laki-laki itu.

“aku menolaknya karena itu bukanlah kekuatan yang sesungguhnya, kekuatan yang sesungguhnya bukan kekuatan yang bisa membunuh seperti itu, kekuatan sesungguh nya berasal dari hati, keberanian untuk melakukan sesuatu yang benar,untuk menolong orang lain, walaupun tidak mempunyai kekuatan apa-apa, itulah kekuatan yang sesugguhnya “ kata Kairei sambil mengelus kepala Alice yang yang tertidur di samping tempat tidurnya.

“Cih…” kata laki-laki itu pergi.

“Tunggu maaf karena melukaimu” Kata Kairei.

Laki-laki itu berhenti berjalan dan menengok sambil berkata

“ini salahku karena lemah, namaku adalah Kuan Yu ingat itu, aku menjadi lebih kuat dan menang melawan kekuatan tadi.….” Setelah itu dia pergi meninggalkan kamar di mana Kairei berada.

Secret Weapon of Arcopolis (RTS ch:4)

“KOISURU KISETSU WA YOKUBARI CIRCULATION KOISURU KIMOCHI WA YOKUBARI CIRCULATION.” Kairei berjalan sambil bernyanyi lagu milik Kana Hanazawa yang berjudul Renai Circulation

Sesaat ia melihat dua orang yg babak belur dan ada dua ekor naga dengan warna berbeda di sampingnya

“kenapa tuh?” Tanya Kairei dalam hati

“Bodo ah, KOISURU HITOMI WA YOKUBARI CIRCULATION KOISURU OTOME WA YOKUBARI CIRCULATION.” kata Kairei sambil bernyanyi dan menuju ke arah Acropolis City-Uptown.

Saat di Noerten Plains Kairei melihat Alice yang sedang melambaikan tangan seraya memanggilnya
Kairei pun dating menghampiri Alice.

“Hah, kenapa kak Alice?” Tanya Kairei

“Jangan pangil kak ah, panggil Alice aja, eh aku ada sedikit pemberian karena menyelamatkan ku waktu di kejar-kejar monster.” kata Alice sambil menyodorkan sebuah dagger.

“Eh maka…..” Kairei terhenti melihat sebuah dagger bergagang emas dan berbentuk seperti kilauan cahaya itu.

“INI KAN STARRY STAR DAGGER!!” teriak Kairei terkejut.

“Iya aku minta pendapat nenek yang di downtown dan dia bilang sebaiknya berikan yang terbaik dirumah katanya sambil tersenyum.” jelas Alice.

“Ya sudah deh namanya di kasih harus diterima dengan senang hati!” katanya sambil tersenyum kepada Alice.

Sesudah mengambil dagger itu ia langsung menuju Uptown untuk bertemu Himawari.
Pikiran Kairei yang pendek melupakan hal yang terjadi pada saat masuk ke Ranger Master room.
Sebelum membuka pintu Ranger Master Room, ia seperti mengingat sebuah perkataan kakeknya.

“Ummm kata kakek sebelum masuk ruangan ketuk…. Ketuk apa ya?” piker Kairei

“Ah! Mungkin ketuk lantai sebelum masuk!” kata Kairei.

“Bodoh.” Bisik gadis penjaga warp lantai 4.

Setelah mengetuk lantai di depan pintu Kairei langsung membuka pintu dan berteriak.

“KAK HIMAWARI AKU TElanjang lagi…..” 
Di dalam Ranger Master Room terdapat Himawari dan Scout Master sedang berdua di dalam dan, hanya memakai pakaina dalam.

“Aura ini 2 kali lebih kuat dari waktu itu…..” pikir Kairei dalam hati.

“BRUAK, BLAR JLEB BRAK BUGH  BRAK BUGH, JLEB…..”

Nasib yang sama kembali menimpa Kairei, bahkan lebih parah.

Meja, kursi Throwing weapon, Kunai, Rak buku dan lain lain di lempar kearah Kairei

“Ampuuun….” kata Kairei lemas.


*****

“Jadi Alsyd menyerahkan surat ini.” kata Himawari sembari membuka surat itu.

><><><><
Himawari~~~ luluskan anak itu dan berilah beberapa perlengkapan untuk menjadi Ranger~~
Dan berikan Ao Honoo no Ken kepadanya
Aku akan pulang nanti setelah beberapa urusan lagi selesai oke!
Bye~~

><><><><

“Jadi anak ini ya, kaykanya gak mungkin deh, udah ah apa yang dikatakan Alsyd turutin aja.” gumam Himawari.

“Hei ambil alat-alat ini secukupnya.” kata Himawari sembari membuka lemari berisi peralatan Ranger lengkap.

“Wah beneran?” Tanya Kairei.

“Iya” jawab Himawari sambil membuka suatu lemari yang cukup aneh.

Setelah beberapa lama Kairei mengambil 2 kantong Throwing weapon ber isi kunai dan shuriken, super backpack, battle whip dan sebuah sarung dagger

“Lho kok Cuma sarungnya doang?” Tanya Himawari.

“Aku udah punya daggernya.”jawab Kairei.

“Oke, sekarang dengarkan penjelasanku! Kau adalah salah satu orang yang terpilih memiliki suatu senjata yang tak terbayangkan kekuatannya, Kai terpilih memiliki Ao Honoo no Ken, pedang api biru, kau emiliki kemampuan memakai senjata dan peralatan yang memiliki kemampuan tinggi dengan mudah, tapi cara mengontrolnya aku tidak tahu, jadi ambil ini!” jelas Himawari panjang lebar.

“Aku mau Tanya, kalau salah satu berarti orang yang memiliki senjata itu bukan aku saja?” Tanya Kairei.

“Ya, Alsyd adalah salah satu orangnya.” kata Himawari.

“Ini ambilah!” kata Himawari sambil meyodorkan 2 benda, Ao Honoo no Ken dan sebuah benda bulat seperti jam saku.

“Ummm benda bulat apa ini?” Tanya Kairei.

“Ini level detector, bisa mengukur level seseorang, oh ya lepas bajumu!” kata Himawari.

“Le..lepas baju?” kata Kairei ragu

“Iya, kalau kau pakai baju susah ngasih Ranger emble ke kamu!” kata Himawari

“Gak di apa-apain kan?” Tanya Kairei.

“Kalo aku mau ngapa-apain,  pas kamu buka pintu tadi udah aku tarik ke dalem!” kata Himawari.

“Eeee, ya udah…” kata Kairei.

Kairei pun melepas baju, dan celananya, dan tersisa celana pendeknya saja.

“Ini di lepas juga?” Tanya Kairei ragu.

“Kalo kau mau ngapa-apain aku lepas aja.” kata Himawari santai.

Kairei pun tak jadi melepas celana dalamnya.

Jantung Kairei pun berdetak kencang, ragu dan malu bercampur jadi satu.

“Se..sekarang ngapain?” Tanya Kairei.

Himawari melepas kacamata dan Kuncirannya, dan Tiba-tiba mencium bibir Kairei sembari memegang dadanya. .

Ada sinar di bawah kaki Kairei, Kairei yang kaget hanya bisa diam.

Cahaya itu hilang dan Himawari melepaskan Ciumannya.

“Tadi ke…kenapa kau…” kata- kata kairei di hentikan oleh Himawari yang menutup mulut Kairei dengan jari telunjuk

“Aku ingin merasakan bibir seorang yang terpilih sepertimu, sudah pergi sana!” Kata Himawari dengan imutnya.

Saat sudah keluar Guild Palace Kairei disambut oleh Kuro Yuki dan Sachiko.

“Kairei bisakah kau ikut dengan kami?” Kata Kuro Yuki.

“Kemana?” Tanya Kairei.

“Ke Ring Airship Camaraderie” Kata kuro yuki sambil menunjuk sebuah Airship besar di atas langit, tak terlihat apa apa dari bawah tapi dari bawah saja sudah terlihat megah dan indah, terlihat juga kilauan warna oranye yang menyilaukan.

“Caranya kesana?” Tanya Kairei.

“Pakai itu!” kata Sachiko sambil menunjuk sebuah benda mirip Speedboat.

“Itu Airboat, ayo naik!” kata Kuro Yuki.

Kairei pun pergi ke Ring Airship Camaraderie.
Disitu terdapat sebuah Rumah yang sangat megah, catnya berwarna oranye, dan merah juga terdapat lambang sayap berwarna oranye di dindingnya. 

“Pakai semua peralatan betarungmu…” Kata seorang dominion dengan tanduk.

“Jangan kasar begitu dong!” kata Sachiko terhadap dominion itu.

Setelah itu turunlah seseorang berbaju serba hitam dan membawa Tombak aneh

“Pakai cepat! Akulah Lawanmu!” kata laki-laki itu.